Apa itu umpan balik peer-to-peer? Umpan balik peer-to-peer di tempat kerja adalah model penilaian kinerja yang baru. Dalam praktik HRM, ini juga sering disebut sebagai umpan balik 360 derajat. Organisasi yang ingin mengoptimalkan operasi dan mengurangi biaya semakin menghargai pentingnya tinjauan sejawat. Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan umpan balik sejawat, namun, agar proses ini berhasil, perlu melibatkan seluruh staf, terlepas dari posisi yang dipegang. Semua karyawan harus terbuka terhadap umpan balik dari atasan dan rekan kerja mereka, serta klien internal dan eksternal. Baca artikel kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses ini.
Umpan balik peer-to-peer – daftar isi:
- Apa itu umpan balik peer-to-peer?
- Proses tinjauan sejawat dalam 7 langkah
- Kelebihan dan kekurangan umpan balik 360 derajat
- Ringkasan
Apa itu umpan balik peer-to-peer?
Tinjauan peer-to-peer adalah proses di mana individu menerima umpan balik dari berbagai sumber seperti atasan, rekan kerja, serta klien internal dan eksternal. Oleh karena itu, ini juga sering disebut sebagai umpan balik multi-sumber. Teknik penilaian ini biasanya diterapkan untuk:
- mendukung pembelajaran dan pengembangan karyawan,
- membantu dalam akuisisi karyawan dan perencanaan suksesi,
- mengambil keputusan gaji yang cerdas, terutama terkait dengan bonus dan penghargaan.
Proses tinjauan sejawat dalam 7 langkah
Proses tinjauan sejawat terutama didasarkan pada kuesioner. Mereka memungkinkan untuk mengukur berbagai perilaku individu sehubungan dengan daftar kompetensi. Kompetensi dapat merujuk pada kepemimpinan, posisi individu yang dipegang oleh anggota tim, pembelajaran mandiri, komunikasi, keterampilan organisasi, pengambilan keputusan, pengetahuan, dan motivasi.
Penilaian dilakukan oleh penyedia umpan balik yang memberikan nilai pada skala yang sesuai. Kuesioner biasanya diisi secara anonim sesuai dengan budaya organisasi. Informasi yang diperoleh akan berkontribusi pada tindakan tertentu tergantung pada tujuan yang ditetapkan.
Bagaimana cara menerapkan umpan balik 360 derajat dengan benar?
Ikuti langkah-langkah ini:
- identifikasi tujuan proses, dan hubungkan dengan aktivitas tertentu,
- tentukan entitas yang bertanggung jawab untuk memberikan dan menerima umpan balik,
- definisikan area kerja dan perilaku yang akan ditangani oleh umpan balik,
- tentukan metode pengumpulan informasi – kembangkan kuesioner atau beli alat yang sesuai,
- analisis dan presentasikan data yang dikumpulkan kepada setiap peserta yang menjalani tinjauan 360,
- buat dan terapkan rencana pengembangan yang dapat ditindaklanjuti,
- terus-menerus pantau dan evaluasi program yang diterapkan.
Keberhasilan umpan balik peer-to-peer tergantung terutama pada persetujuan atasan dan mereka yang berpartisipasi dalam proses tersebut. Ini memerlukan keterlibatan langsung dari semua karyawan. Penting juga bahwa konten kuesioner mencerminkan aspek perilaku yang khas dan bermakna serta berkaitan dengan peristiwa yang sebenarnya.
Perlu dicatat bahwa peserta tidak boleh merasa terancam dengan cara apa pun. Ini dapat dihindari melalui anonimitas kuesioner, yang harus singkat dan menggunakan kata-kata yang sederhana.

Kelebihan dan kekurangan umpan balik 360 derajat
Kelebihan | Kekurangan |
Memberikan karyawan kesempatan untuk belajar bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain. | Menyediakan informasi subjektif yang tidak berdasarkan kebenaran atau fakta. |
Membuat manajer menyadari perlunya melatih karyawan. | Menyebabkan stres pada penyedia umpan balik dan karyawan yang menjalani proses. |
Membantu memperkuat kompetensi yang diinginkan. | Memaksa perusahaan untuk membuat prosedur yang tidak perlu. |
Mengidentifikasi area untuk perbaikan dan pengembangan. | Memakan waktu dan tidak dapat diandalkan. |
Menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi. | Memerlukan investasi dan komitmen. |
Membantu mengetahui nilai sebenarnya dari karyawan kunci. | Dapat membuat karyawan merasa terintimidasi oleh rekan kerja yang berbicara negatif tentang mereka. |
Ringkasan
Tujuan dari umpan balik 360 derajat adalah untuk memberikan karyawan pandangan yang menyeluruh tentang kinerja mereka, yang memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan meningkatkan produktivitas. Ini juga membantu pekerja mencapai efisiensi yang lebih besar karena secara langsung menunjukkan area yang perlu diperbaiki. Agar umpan balik peer-to-peer efektif, Anda harus mendiskusikan seluruh proses pelaksanaan dengan semua peserta, dan menyajikan manfaatnya kepada mereka.
Anda baru saja belajar apa itu umpan balik peer-to-peer. Sumber daya lainnya: Manfaat dan tantangan globalisasi.
Jika Anda menyukai konten kami, bergabunglah dengan komunitas sibuk kami di Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, YouTube, Pinterest.
Nicole Mankin
Manajer HR dengan kemampuan luar biasa untuk membangun suasana positif dan menciptakan lingkungan yang berharga bagi karyawan. Dia suka melihat potensi orang-orang berbakat dan memobilisasi mereka untuk berkembang.