Job shadowing adalah praktik pelatihan yang dilakukan dengan mengamati pekerjaan orang lain. Selama proses itu, seorang trainee menemani pekerja lain dalam semua tugas sehari-hari di tempat kerja. Pengamatan semata tidak cukup, trainee dapat mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pendapat sendiri, dan mendiskusikan hal-hal penting terkait pekerjaan dengan orang yang sedang diikuti.
Selama job shadowing, calon karyawan tidak ikut serta dalam program magang atau pelatihan yang biasa. Karyawan ini mengamati pekerjaan individu yang sudah memiliki posisi yang diinginkan. Trainee menemani karyawan yang lebih berpengalaman tidak hanya selama tugas sehari-hari tetapi juga selama rapat dan konferensi.
Work shadowing sangat cocok untuk individu yang memasuki pasar kerja atau mengubah jalur karir mereka. Teknik pelatihan ini memberikan individu kemungkinan untuk memeriksa apakah posisi dan tugas tersebut sesuai untuk mereka. Ini membantu untuk menentukan apakah pilihan karir yang diambil sudah tepat.
Berkat work shadowing, calon karyawan dapat membiasakan diri dengan budaya organisasi dan merasakan suasana di perusahaan. Ini adalah fitur penting dari job shadowing karena tidak mungkin mendapatkan wawasan seperti itu selama proses rekrutmen yang biasa.
Metode job shadowing tidak terbatas hanya pada karyawan yang memulai atau mengubah karir mereka. Setiap individu dapat dilatih dengan metode ini terutama sebelum: mendapatkan promosi, pindah ke departemen lain di perusahaan, atau pindah ke posisi yang lebih tinggi.
Individu yang terlibat dalam proses pengamatan memiliki kesempatan untuk mengamati bagaimana tugas sebenarnya dilakukan, yang memberikan pengalaman yang cukup berguna.
Pengamatan langsung terhadap posisi yang diinginkan memungkinkan kandidat untuk memahami persyaratan pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan persyaratan tersebut. Karena job shadowing memberikan pengalaman yang jauh lebih luas daripada membaca deskripsi pekerjaan, ini dapat dilihat sebagai bentuk rekrutmen yang sangat menguntungkan.
Selama work shadowing, kandidat dapat mengetahui apakah keterampilan mereka sesuai dengan bidang karir yang diminati dan dapat memutuskan apakah mereka ingin melamar posisi yang dimaksud atau tidak.
Manfaat bagi pemberi kerja jelas terlihat karena perusahaan dapat memilih hanya antara kandidat yang benar-benar memiliki semua keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan. Jenis pembelajaran shadowing memungkinkan untuk mengetahui lebih banyak tentang suasana kerja dan budaya perusahaan, yang mengurangi risiko kekecewaan karyawan di masa depan dan kemungkinan pengunduran diri.
Baca juga: Cara menemukan kandidat yang tepat dalam 5 langkah
Jika Anda menyukai konten kami, bergabunglah dengan komunitas sibuk kami di Facebook dan Twitter.
Manajer HR dengan kemampuan luar biasa untuk membangun suasana positif dan menciptakan lingkungan yang berharga bagi karyawan. Dia suka melihat potensi orang-orang berbakat dan memobilisasi mereka untuk berkembang.
Menyajikan dan mengkomunikasikan temuan penelitian mungkin merupakan salah satu kemampuan UX researcher yang paling penting…
Apakah Anda tahu cara membuat ebook? Apakah Anda tahu semua aspek penting dari proses produksi…
Pemasaran berkelanjutan bukan lagi sekadar salah satu strategi pemasaran yang dapat Anda adopsi di perusahaan…
Baru-baru ini, dua fenomena muncul di pasar tenaga kerja yang berkaitan dengan sikap karyawan dan…
Bagaimana cara menjual di Pinterest dan mengapa Anda harus melakukannya? Menjual di Pinterest adalah cara…
Apakah Anda seorang freelancer yang mencari cara untuk mempromosikan portofolio Anda? Saat ini, tidak hanya…