Apa itu manajemen kualitas total (TQM)?

Manajemen kualitas total (TQM) adalah strategi yang sangat cocok dengan budaya dan gaya hidup orang Jepang yang dikenal karena ketelitian, kerja keras, dan pendekatan yang berfokus pada pelanggan. Konsep ini bertujuan untuk mencapai keunggulan di semua bidang operasi organisasi. TQM adalah pendekatan holistik yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui perbaikan berkelanjutan dari proses dan produk, melibatkan semua karyawan perusahaan. Pendekatan semacam ini memiliki potensi untuk memastikan keberhasilan jangka panjang perusahaan.

Prinsip-prinsip kunci manajemen kualitas total (TQM)

Perusahaan Jepang seperti Toyota, Sony, dan Honda telah mencapai kesuksesan signifikan di pasar global dengan fokus pada peningkatan produk dan proses mereka. Mereka telah menerapkan prinsip-prinsip kunci manajemen kualitas total dalam operasi sehari-hari mereka, yang dijelaskan di bawah ini.

  1. Fokus pada pelanggan
  2. TQM menempatkan pelanggan sebagai yang utama – fokus pada memahami dan, di atas segalanya, memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Ini berarti bahwa sebuah organisasi fokus pada mempelajari apa yang penting bagi pelanggannya dan kemudian menyesuaikan produk atau layanan yang dibuat dengan temuan tersebut.

  3. Upaya berkelanjutan
  4. TQM mempromosikan konsep perbaikan berkelanjutan, yang berarti bahwa sebuah organisasi berusaha untuk terus meningkatkan proses, produk, dan layanan dengan menganalisis, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan melakukan perubahan yang sesuai. Ini menggunakan berbagai alat dan teknik, seperti Kaizen, Six Sigma, dan Manajemen Lean, untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kesalahan, pemborosan, atau masalah yang muncul.

  5. Keterlibatan karyawan
  6. Dalam TQM, semua karyawan sebuah organisasi terlibat dalam proses perbaikan produk dan layanan. Namun, perusahaan tidak hanya mendorong partisipasi aktif tetapi juga mendengarkan ide-ide karyawan dan mempromosikan inisiatif mereka.

  7. Analisis data
  8. Dalam TQM, organisasi fokus pada pengumpulan dan analisis data untuk membuat keputusan berdasarkan bukti daripada intuisi.

  9. Kemitraan dengan pemasok
  10. TQM mempromosikan pembangunan hubungan yang langgeng dengan pemasok dan berusaha untuk mencapai keunggulan di seluruh rantai pasokan.

  11. Pencegahan kesalahan
  12. TQM menekankan pencegahan kesalahan dan masalah, yang lebih efektif dan lebih murah daripada memperbaiki konsekuensinya.

  13. Standar kualitas dan sertifikasi
  14. Sebagai bagian dari TQM, organisasi sering berusaha untuk memenuhi standar tertentu dan mengajukan berbagai sertifikasi (misalnya ISO).

Mengapa menerapkan manajemen kualitas total (TQM)?

Di atas segalanya, manajemen kualitas total mengarah pada kepuasan pelanggan yang lebih besar karena fokus pada penyampaian produk dan layanan yang memenuhi atau melebihi harapan mereka, dan ini adalah alasan utama mengapa organisasi menerapkannya. Namun, ini bukan satu-satunya manfaat yang datang dengan keputusan semacam itu. Efek positif lainnya termasuk:

  • Kompetisi yang lebih baik – melalui perbaikan, sebuah organisasi menjadi lebih kompetitif di pasar. Ini karena pelanggan lebih cenderung memilih perusahaan yang menawarkan produk atau layanan berkualitas, yang dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar,
  • Pengurangan biaya – TQM dapat membantu mengurangi kesalahan, menghilangkan pemborosan, dan mengoptimalkan efisiensi, yang menghasilkan biaya produksi dan layanan pelanggan yang lebih rendah dalam jangka panjang,
  • Motivasi karyawan yang lebih besar – TQM melibatkan semua karyawan dalam proses perbaikan. Karyawan yang melihat bahwa pendapat mereka dihargai lebih termotivasi untuk bekerja untuk organisasi tersebut,
  • Sertifikasi – Menerapkan TQM sering mengarah pada pemenuhan standar tertentu dan memperoleh sertifikasi, yang dapat memfasilitasi akses ke pasar baru atau mengamankan kemitraan bisnis lebih lanjut.
manajemen kualitas total

Ringkasan

Manajemen kualitas total dapat diterapkan dengan dua cara berbeda – beberapa organisasi membentuk tim khusus untuk memperkenalkan strategi semacam itu, sementara yang lain mengintegrasikannya ke dalam sistem yang sudah ada. Terlepas dari metode penerapan, TQM memerlukan keterlibatan semua karyawan, yang masih bisa menjadi tantangan di beberapa negara, terutama karena resistensi terhadap perubahan. Namun, manfaat seperti peningkatan kepuasan pelanggan, peningkatan daya saing, atau pengurangan biaya, memiliki potensi untuk melebihi biaya implementasi yang signifikan. Untuk alasan ini, sangat berharga untuk melihat pendekatan Jepang ini dan mencoba mengintegrasikannya ke dalam operasi sehari-hari Anda.

Jika Anda menyukai konten kami, bergabunglah dengan komunitas sibuk kami di Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, YouTube, Pinterest, TikTok.

Caroline Becker

Sebagai Manajer Proyek, Caroline adalah ahli dalam menemukan metode baru untuk merancang alur kerja terbaik dan mengoptimalkan proses. Keterampilan organisasinya dan kemampuannya untuk bekerja di bawah tekanan waktu menjadikannya orang terbaik untuk mengubah proyek yang rumit menjadi kenyataan.

View all posts →