Apa itu elevator pitch – daftar isi:
Namun, jenis pidato ini bekerja dengan baik tidak hanya dalam pertemuan pribadi tetapi juga dalam situasi lain (misalnya, pertemuan jaringan, wawancara rekrutmen, atau presentasi kepada investor di acara yang diorganisir khusus). Untuk alasan ini, penting untuk mengetahui apa yang menjadi ciri dari jenis pidato ini dan bagaimana cara menyiapkannya.
Elevator pitch – atau apa?
Elevator pitch adalah presentasi singkat tentang ide, produk, layanan, atau perusahaan (tergantung pada kebutuhan dan sifat pertemuan), tetapi pada saat yang sama dengan cara yang menarik bagi lawan bicara dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menggali lebih dalam tentang topik tersebut. Tujuan utama dari jenis pidato ini adalah untuk menyampaikan informasi kunci dengan cara yang mudah dipahami hanya dalam satu menit – karena itulah waktu yang biasanya dimiliki audiens (investor, pelanggan, rekan kerja, dll.).
Sering kali ditekankan bahwa pidato harus fokus pada pembeda kunci dan manfaat dari produk, layanan, atau ide, dengan hati-hati agar tidak masuk ke dalam detail (terutama yang memerlukan penjelasan tambahan). Singkat, menarik, dapat dipahami oleh penerima, bebas dari aspek teknis dan jargon khusus – inilah yang dimaksud dengan elevator pitch, yang menyalakan bola lampu metaforis di kepala pewawancara.
Bagaimana menyiapkan elevator pitch yang efektif? 5 langkah kunci
Bagaimana Anda dapat memastikan bahwa elevator pitch yang Anda siapkan memenuhi tujuannya dan memiliki semua fitur yang disebutkan di atas? Berikut adalah 5 langkah yang akan membawa Anda ke sana.
- Tentukan tujuan
- Catat aspek kunci dari produk/layanan/ide
- Cari cerita
- Siapkan konten pidato
- Latihan, latihan, latihan
Di awal, Anda perlu menentukan apa yang paling Anda pedulikan (yang juga berarti menyesuaikan elevator pitch Anda dengan situasi yang akan Anda hadapi). Menentukan target Anda adalah langkah pertama untuk menentukan siapa audiens Anda (penyelarasan pesan) dan bagaimana Anda dapat menarik minat mereka terhadap tawaran Anda. Aspek apa yang Anda fokuskan dalam langkah-langkah berikutnya harus terstruktur di bawah tujuan yang Anda tetapkan di awal (dan dengan demikian, efek yang ingin Anda capai).
Sebelum merumuskan elevator pitch, identifikasi aspek terpenting dari produk, layanan, atau ide Anda. Ini bisa berupa fitur unik, manfaat kunci, nilai yang Anda tawarkan, menyelesaikan masalah, atau memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Catat poin-poin ini dalam bentuk catatan sehingga Anda dapat merujuknya saat membuat konten. Ingatlah bahwa apa yang Anda anggap paling penting akan bergantung pada situasi dan audiens Anda, jadi Anda tidak boleh melewatkan langkah ini saat menyiapkan pidato Anda berikutnya.
Sering kali dikatakan dalam lingkaran bisnis dan pemasaran bahwa fitur, fungsionalitas, dan manfaat material tidak menjual – cerita yang menjual. Storytelling membangkitkan emosi dan lebih mudah diingat daripada presentasi kering yang penuh dengan detail faktual, jadi gunakanlah untuk membangkitkan minat audiens Anda. Jadi, pikirkan tentang pengalaman pribadi yang mendorong Anda untuk menciptakan produk atau ide ini atau cerita seorang pelanggan yang berhasil dengan layanan Anda. Cobalah untuk menemukan cerita dengan potensi terbesar di area minat audiens.
Setelah Anda memiliki aspek kunci yang dicatat dalam buku catatan atau dokumen, serta ide tentang cerita yang ingin Anda ceritakan, Anda dapat melanjutkan untuk menuliskan konten pidato. Sayangnya, tidak mungkin untuk menunjukkan satu skema baik tentang bagaimana Anda harus merumuskannya. Anda bisa mulai dengan cerita Anda sendiri, data, anekdot lucu – solusi apa pun bisa sesuai, asalkan disesuaikan dengan audiens dan membangkitkan minat mereka. Namun, jangan lupa pada titik mana pun bahwa Anda harus menyampaikan pidato Anda sebelum lift turun ke lantai atas dan pintu terbuka.
Anda tidak akan memberikan pidato yang baik di depan investor atau klien jika Anda tidak melatihnya sebelumnya – sendirian dengan mengulangi kata-kata dengan keras di depan cermin (untuk melihat ekspresi wajah Anda) atau di depan orang terkasih (untuk mendapatkan umpan balik). Anda harus tahu apa yang ingin Anda sampaikan, yang seharusnya memungkinkan Anda berbicara dengan percaya diri, dengan nada dan tempo yang tepat (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat), secara alami dan lancar. Namun, jangan mencoba menghafal pidato, karena dengan cara itu Anda berisiko mengalami komplikasi (jika, misalnya, karena stres Anda lupa bagaimana kalimat berikutnya terdengar).
Elevator pitch – ringkasan
Dengan mengikuti tips yang disebutkan di atas, akan lebih mudah untuk menyiapkan elevator pitch – terlepas dari situasi di mana Anda perlu menyampaikannya. Secara khusus, Anda harus fokus pada membuat pidato singkat, disesuaikan dengan audiens atau situasi (fleksibilitas) dan dapat dipahami, serta membangkitkan emosi. Namun, jangan lupa bahwa elevator pitch bukanlah tujuan akhir – itu adalah alat pertama yang mewakili kesempatan bagi Anda untuk menarik minat dari pewawancara. Setelah itu terjadi, Anda perlu siap untuk pertemuan, pertanyaan, atau pidato berikutnya. Oleh karena itu, selain memastikan pidato Anda menarik, pastikan Anda siap untuk apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
Jika Anda menyukai konten kami, bergabunglah dengan komunitas sibuk kami di Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, YouTube, Pinterest, TikTok.
Nicole Mankin
Manajer HR dengan kemampuan luar biasa untuk membangun suasana positif dan menciptakan lingkungan yang berharga bagi karyawan. Dia suka melihat potensi orang-orang berbakat dan memobilisasi mereka untuk berkembang.