Pendahuluan

Alat untuk manajemen produk digital bukan hanya teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak tetapi juga metode bekerja dengan orang (link 49). Mereka adalah kunci keberhasilan produk Anda. Di era di mana teknologi berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengembangkan keterampilan komunikasi dan cepat beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah menjadi sangat penting. Di sinilah kerangka kerja Scrum dan Kanban datang untuk menyelamatkan, menawarkan metode yang fleksibel dan efektif untuk mengelola produk digital. Keduanya membantu tim fokus pada memberikan nilai kepada pelanggan dengan cara yang efisien dan terorganisir.

Apa itu Scrum?

Scrum diciptakan oleh dua spesialis TI, Jeff Sutherland dan Ken Schwaber, dalam upaya untuk menemukan cara agar tim pengembangan lebih produktif.

Scrum adalah pendekatan manajemen proyek yang berputar di sekitar memecah pekerjaan menjadi iterasi pendek yang dibatasi waktu yang dikenal sebagai sprint. Ini mendorong pertemuan rutin dan perbaikan berkelanjutan. Misalnya, tim produk dapat menggunakan Scrum untuk merencanakan sprint dua minggu dan meninjau kemajuan di akhir setiap sprint.

Apa itu Kanban?

Kanban, di sisi lain, adalah metode untuk memvisualisasikan pekerjaan yang membantu tim mengelola alur kerja mereka dengan lebih baik. Kata Kanban berasal dari bahasa Jepang dan secara harfiah berarti “papan tanda.” Memang, Kanban melibatkan pengorganisasian tugas menggunakan papan yang ditempatkan di kolom yang sesuai dari tabel dan mengurangi jumlah pekerjaan yang sedang berlangsung. Misalnya, tim dukungan dapat menggunakan Kanban untuk memvisualisasikan pertanyaan pelanggan dan memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan.

Scrum dan Kanban = Scrumban

Scrumban adalah hibrida dari Scrum dan Kanban yang menggabungkan fitur terbaik dari kedua metode. Ini ditemukan oleh Corey Ladas. Ini memungkinkan tim untuk mendapatkan manfaat dari sifat iteratif Scrum dan visualisasi serta pengurangan pekerjaan yang sedang berlangsung yang ditawarkan oleh Kanban.

Saat mengelola tim produk, Scrumban sangat cocok untuk menjadwalkan pekerjaan dan secara bersamaan memantau kemajuan serta jumlah pertanyaan yang masuk.

Kanban vs Scrum. Mana yang lebih baik?

Namun, jika Anda ingin memilih antara Scrum dan Kanban, sebaiknya dasar keputusan Anda pada spesifik proyek. Jika Anda merencanakan perubahan signifikan dalam proyek Anda, Scrum mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Misalnya, jika Anda sedang mengerjakan sebuah prototipe dan membuat aplikasi baru dari awal atau membangun tim baru, Scrum akan membantu dalam mengorganisir pekerjaan dan memantau kemajuan.

Sebaliknya, jika produk Anda sudah ada di pasar dan memerlukan pengiriman nilai yang berkelanjutan, serta respons cepat terhadap umpan balik pelanggan, Kanban mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Misalnya, ini dapat membantu mengelola pertanyaan pelanggan dengan efisien.

Secara singkat, Scrum sering digunakan untuk proyek yang memiliki persyaratan yang jelas dan tenggat waktu yang lebih lama. Kanban, pada gilirannya, ideal untuk proyek yang memerlukan pengiriman fitur baru atau perbaikan secara berkelanjutan dan menangani sejumlah besar tugas kecil.

Contoh Scrum dan Kanban dalam manajemen produk

Scrum dan Kanban banyak digunakan dalam manajemen produk, tidak hanya di ranah digital. Misalnya, Toyota menggunakan Kanban untuk mengelola produksi mobil, sementara Spotify menggunakan Scrum untuk mengelola tim pengembangannya. Menggunakan metode agile ini untuk pengembangan produk juga dihargai oleh: